Nasi Tumpeng Hidangan bersama Makna Filosofis
Nasi Tumpeng Hidangan bersama Makna Filosofis
Ketika perayaan hari-hari spesifik layaknya ulang th. atau syukuran, biasanya dapat ditemui hidangan nasi tumpeng. Yang biasa dinikmati bersama-sama, bersama ragam lauk yang menghiasi di sekitar nasi yang dibentuk tersebut. Pada peluang kali ini, INDOZONE dapat membahas perihal Nasi Tumpeng Hidangan bersama Makna Filosofis.
Apa sih tumpeng itu?
Tumpeng merupakan hidangan nasi yang disediakan bersama dicetak berwujud kerucut, bersama aneka lauk yang ditata rapih di sekitar nasi tersebut. Biasanya tumpeng disediakan di atas sebuah tampah, yaitu sebuah wadah berwujud bundar dan terbuat dari anyaman bambu. Biasanya tumpeng dibuat untuk perayaan hari-hari tertentu, layaknya perayaan ulang tahun, syukuran, atau pembukaan acara.
Makna Filosofis Nasi Tumpeng di Ciputat
Nasi tumpeng sendiri bukan cuma sebatas hidangan yang disusun, namun memiliki arti filosofis tersendiri. Dari aspek penamaan, kata ‘Tumpeng’ sendiri merupakan kependekan dari “Yen metu mesti sing mempeng”, yang artinya “Kalau muncul mesti bersungguh-sungguh”. Maksudnya adalah setiap apa pun yang hendak ditunaikan atau dipilih mesti bersama sungguh-sungguh, supaya hasil yang dapat diperoleh dapat maksimal nantinya.
Baca Juga:
Lomba Tumpeng Ramaikan Rangkaian Acara G20, Makanan yang Selalu Hadir Saat Kenduri
Gemas! Melihat Anak-anak Paud Lomba Hias Tumpeng, Tapi Emaknya yang Repot
Sejarah Pembuatan Tumpeng dan Maknanya yang Wajib Diketahui
Pernah makan sajian nasi tumpeng? Ada berapa style lauk yang ditata di sekitar nasinya? Biasanya nasi tumpeng disusun bersama bervariasi macam style lauk, biasanya berjumlah 7 macam. Jumlah 7 selanjutnya memiliki arti “Pitulungan” yang artinya “Pertolongan”, diambil alih dari Bahasa Jawa “Pitu” yang artinya “Tujuh”.
Lauk Tumpeng
Ada bervariasi style lauk yang biasa disediakan bersama nasi tumpeng, di antaranya adalah: